Apa saja gejala striktur ureter?

Gejala dari striktur ureter dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi penyempitan ureter. Beberapa orang mungkin mengalami gejala yang jelas dan mengganggu, sementara yang lain mungkin tidak mengalami gejala sama sekali sampai terjadi komplikasi yang lebih serius. Berikut adalah beberapa gejala umum yang bisa terjadi pada striktur ureter:

1. Gangguan Aliran Urin

Striktur ureter menghambat aliran normal urin dari ginjal ke kandung kemih. Gangguan aliran urin ini dapat menyebabkan beberapa gejala seperti:

  • Nyeri atau Sensasi Tidak Nyaman: Beberapa pasien mengalami nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil (disuria) karena urin terpaksa melewati daerah yang menyempit.
  • Sering Buang Air Kecil: Karena urin sulit untuk mengalir dengan lancar, seseorang mungkin merasa perlu untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya (pollakiuria).
  • Aliran Urin Lemah atau Terputus-Putus: Striktur dapat menyebabkan aliran urin menjadi lemah dan tidak konsisten, terkadang bahkan terputus-putus saat buang air kecil.

2. Nyeri atau Ketidaknyamanan

  • Nyeri di Perut atau Punggung Bawah: Lokasi nyeri bisa bervariasi tergantung pada lokasi striktur ureter. Misalnya, striktur yang terletak dekat ginjal bisa menyebabkan nyeri pada area punggung bawah atau pinggang.
  • Nyeri Selama Aktivitas Fisik atau Seksual: Aktivitas fisik atau seksual yang meningkatkan tekanan pada saluran kemih dan ureter bisa memperparah nyeri pada striktur ureter.

3. Gejala Infeksi Saluran Kemih

  • Sering Terkena Infeksi Saluran Kemih (ISK): Striktur ureter dapat menyebabkan penumpukan urin di ginjal (hidronefrosis) atau kandung kemih yang tidak sempurna mengosongkan, meningkatkan risiko infeksi saluran kemih berulang.
  • Gejala ISK: Termasuk nyeri saat buang air kecil, urgensi untuk buang air kecil, urin berbau tidak sedap, urin berwarna keruh, atau kelelahan umum.

4. Hidronefrosis

  • Pembesaran Ginjal: Akumulasi urin di ginjal akibat penyempitan ureter (hidronefrosis) dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri di area ginjal.

5. Hematuria

  • Darah dalam Urin: Striktur ureter bisa menyebabkan iritasi pada dinding ureter, yang kadang-kadang mengakibatkan adanya darah dalam urin (hematuria). Urin yang mengandung darah dapat terlihat merah muda, merah tua, atau bahkan coklat.

6. Gejala Umum Lainnya

  • Demam dan Menggigil: Terutama jika striktur ureter disertai dengan infeksi saluran kemih atau komplikasi lainnya.
  • Mual dan Muntah: Terkadang terjadi ketika ginjal terpengaruh parah oleh hidronefrosis atau infeksi.

Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis

Jika Anda mengalami gejala yang mengarah kepada striktur ureter, segera konsultasikan dengan dokter atau spesialis urologi. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius seperti kerusakan ginjal atau infeksi yang lebih parah. Dokter mungkin akan melakukan serangkaian tes diagnostik seperti ultrasonografi, urogram intravena (IVU), CT scan, atau ureteroskopi untuk menilai kondisi ureter dengan lebih baik dan merencanakan pengobatan yang sesuai.