Apa penyebab hipertensi pada anak?

Hipertensi pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat primer maupun sekunder. Memahami penyebab hipertensi pada anak sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang efektif. Berikut adalah penyebab utama hipertensi pada anak:

1. Hipertensi Primer

Hipertensi primer, juga dikenal sebagai hipertensi esensial, adalah jenis hipertensi yang tidak memiliki penyebab yang jelas. Meskipun jarang terjadi pada anak-anak, faktor-faktor berikut dapat berkontribusi:

a. Faktor Genetik

Riwayat keluarga dengan hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki hipertensi, anak-anak mereka cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan hipertensi juga.

b. Gaya Hidup Tidak Sehat

Polarisasi gaya hidup seperti diet tinggi garam, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik dapat berkontribusi pada perkembangan hipertensi. Diet yang kaya garam dan makanan olahan dapat meningkatkan tekanan darah, sementara obesitas menambah beban pada jantung dan sistem kardiovaskular.

2. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder pada anak disebabkan oleh kondisi medis lain yang mendasarinya. Ini adalah penyebab yang lebih umum dibandingkan hipertensi primer pada anak-anak. Beberapa penyebab sekunder meliputi:

a. Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal adalah penyebab sekunder yang paling umum untuk hipertensi pada anak-anak. Kondisi seperti glomerulonefritis (peradangan ginjal), penyakit ginjal polikistik, atau gangguan fungsi ginjal lainnya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

b. Gangguan Hormon

Gangguan hormon dapat mempengaruhi tekanan darah. Contohnya termasuk hiperaldosteronisme, di mana kelenjar adrenal memproduksi hormon aldosteron secara berlebihan, menyebabkan penumpukan sodium dan air dalam tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan darah. Gangguan lain seperti sindrom Cushing juga dapat menyebabkan hipertensi.

c. Penyakit Jantung

Beberapa penyakit jantung bawaan atau didapat dapat menyebabkan hipertensi pada anak-anak. Misalnya, stenosis aorta (penyempitan aorta) dapat meningkatkan tekanan darah di bagian atas tubuh.

d. Apnea Tidur Obstruktif

Apnea tidur obstruktif, di mana saluran napas tersumbat selama tidur, dapat menyebabkan hipertensi. Gangguan tidur ini seringkali berhubungan dengan obesitas dan dapat mempengaruhi tekanan darah.

e. Obat-obatan dan Substansi

Beberapa obat dan substansi, termasuk obat-obatan yang digunakan untuk kondisi medis lain atau penggunaan zat tertentu, dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Ini termasuk kortikosteroid, beberapa obat ADHD, dan obat-obatan lainnya yang dapat mempengaruhi fungsi kardiovaskular.

3. Faktor Risiko Lainnya

a. Hipertensi pada Usia Muda

Beberapa anak mungkin mengalami hipertensi sebagai bagian dari kondisi kesehatan yang lebih kompleks, seperti sindrom metabolic atau gangguan genetik tertentu. Dalam kasus ini, hipertensi mungkin hanya satu bagian dari gambaran klinis yang lebih besar.

b. Kondisi Psikologis dan Stres

Stres kronis atau gangguan psikologis dapat mempengaruhi tekanan darah. Walaupun jarang, kondisi seperti kecemasan atau stres berat dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah.

4. Deteksi dan Pengelolaan

Deteksi dini adalah kunci untuk menangani hipertensi pada anak. Pemeriksaan rutin tekanan darah selama kunjungan kesehatan dapat membantu mengidentifikasi hipertensi. Jika hipertensi terdeteksi, evaluasi lebih lanjut dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya dan merancang rencana pengobatan yang tepat.